Translate

Kamis, 25 Juni 2015

wawancara dengan salah satu cosplayer..

kami bertemu dan berbincang dengan salah satu cosplayer yang berasal dari Bandung nih.., penasaran kan? ayo kita simak perbincangannya...

1. sejak kapan tahu Cosplay?
  "hmm.. udah lama sih yaa mmm... sekitar tiga / empat tahun yang lalu."

2. apa yang membuat anda tertarik dengan Cosplay?
   " sebenarnya kan cosplay itu sebuah hobby yaa awalnya kan saya suka animasi animasi jepang ya.. yang kita tau anime ya.. setelah itu saya diajak sama teman saya datang ke event tentang jepang.. nah dari situ saya pertamakali melihat orang yang pake kostum tokoh-tokoh yang ada di anime tertentu. ya akhirnya saya tertarik untuk mencoba hal tersebut."

3. ada kendala ga sih buat mainin Cosplay itu?
   " hmm... itu juga tergantung sih ya, paling di kostum atau budget.."

4. nah itu (bercosplay) kendalanya kaya gimana?
   " eh kalau dari kostum sih tingkat kesulitan buat bikin kostumnya ya.. kan bahannyya beda beda ada yang kualitasya bagus, biasa aja buat beli bahannya juga kan harus tau harga ya.. semakin bagus bahannya, otomatis semakin mahal harganya. tapi kita bisa pesa atau beli langsung ke toko marchendise anime kalau misalnya gamau ribet."

5. kalo untuk kostum, kisaran harganya berapa?
   " hmmm... macam macam ya, yaitu kita balik lagi sama tingkat kesulitan pembuatannya, semakin rumit kostumnya ya semakin mahal harganya. paling murah mungkin sekitar 200 ribu-an itu udah satu set atasan sama bawahan misalnya seragam sekolah.. kalau yang paling mahal ya bisa sampai 1 jutaan.."

6. kalau untuk aksesorisnya gimana??
   " ya kalo buat aksesoris sih kita ga banyak banyak ya, paling kalung atau gelang atau bando lah.. yang ringan-ringan aja tergantung tokoh yang bakal kita perankan."

7.  ada lagi ga barang lain yang dipakai selain kostum?
   " ada, kaya itu tadi aksesoris lah.. sepatu sama wig juga kita kan tahu ga semua tokoh yang ada di anime rambutnya item kaya mayoritas orang orang indonesia"

narasumber : Novita PEP 

acara - acara dan event - event cosplay di bandung

hachi no matsuri IV
1. Hachi no matsuri IV : Doubutsu Parade - Bandung : Tanggal: 13 – 14 Juni 2015 Tempat: SMAN 8 BANDUNG Program acara: 13 Juni 2015 Character illustration Cerdas cermat Papercraft Fan fiction Kana Suuji Rodoku 14 Juni 2015 Cosplay Para-para Cover band.

Japanese Education Exhibition
2. Japanese Education Exhibition Bandung. : Tanggal: 6 Juni 2015 Tempat: Lapangan parkir UNIKOM, Jalan Dipatiukur No. 112 Bandung Waktu: 07.30 WIB Harga tiket masuk: GRATIS! JAPANESE EDUCATION EXHIBITION ini diselenggarakan oleh Jurusan Sastra Jepang UNIKOM, akan ada 2 Jenis lomba baru yaitu Speech Contest dan Dance Cover

Uin matsuri
3.UIN Matsuri – Universitas Negeri Islam Bandung Tanggal: 24 Mei 2015 Tempat: UIN Hall, Jl. A.H Nasution 105, Bandung Waktu: 08.00 – 18.00 WIB Harga tiket masuk: Rp. 10.000 event Jepang yang akan dilaksanakan di UIN Bandung pada tanggal hari minggu, tanggal 24 mei 2015 dengan menghadirkan bintang tamu cosplayer ternama: Pinky Lu Xun dan juga bintang tamu menarik lainnya.

4.Nihon no Matsuri 8 – Bandung Tanggal: 2 – 3 Mei 2015 Tempat: Convention Hall, Telkom University, Jl. Telekomunikasi Bandung Waktu: 10.00 WIB Harga tiket masuk: GRATIS! Program acara: Merchandise, Fashion & Toys Fair Obake Maid & Butler Cafe Food Fair Cosplay Performance Martial Art Performance Competition Cover Dance Cover Sing Cosplay ( Kabaret & Single ) Fan Art Seiyuu NNM Got Talent NNM Band Blast Kyosho NNM Hime to Ouji Photography

5.Japanzuki UPI: Japanese Season Festival – Bandung Tanggal: 18 & 25 April 2015 Tempat: Gedung FPBS UPI & Gymnasium UPI Harga tiket masuk: Rp. 10.000 Himbaja UPI kembali akan menggelar Japanzuki Show. Setelah sukses dengan IPPAN Matsuri di tahun 2014 Event tahunan dari Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia kali ini mengangkat tema “Japan Season Festival”.

japan fair hotaru
6. Japan Fair ITB 2015 – Hotaru di Bandung Tanggal: 31 Mei 2015 Tempat: ITB Bandung   Japan Fair ITB merupakan acara tahunan yang di adakan oleh Kebudayaan Jepang ITB. The Japan Fair ITB kali ini mempunyai 2 rangkaian acara yaitu: Nihongo Battle & ” Heiwa no Tabi ga Hajimaru” (HOTARU)

7.Sashimi 2015 – Universitas Widyatama Bandung Tanggal: 28 Februari 2015 Tempat: Gedung Serba Guna Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A Bandung Waktu: 09.00 – 21.00 WIB Harga tiket masuk: GRATIS! Program acara yang akan berlangsung adalah: High School Decoration Atmosphere Food Booth & Accessories Band Audition & Guest Star Lomba dan kompetisi: Dance Cover Single Cosplay Group Cosplay.

akiba no sekai
8. akiba No Sekai – STT Tekstil Bandung Tanggal: 8 Februari 2015 Tempat: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Jl. Jakarta no. 31, Bandung Waktu: 09.00 WIB Harga tiket masuk: Rp. 5000 Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Di Bandung akan mengadakan sebuah event bertema Jepang yaitu: Akiba No Sekai dengan rangkaian program acara lomba Cosplay Individu atau Team, Dance Cover, Cover sing dan Otaku Battle.



9. JAPAN FEST ‘Shougaku no Bunka’ CLOTH FEST – Bandung Tanggal: 4 Januari 2015 Tempat: Atrium Festival City Link, Jl. Peta No. 241 Bandung Program acara Bazaar Cloting festival Lomba: Dance cover Cover sing Cosplay








(ditulis oleh Selvi Nur Indriyani / 10080014154) dari : http://jadwalevent.web.id/tag/acara-jepang-bandung)

Rabu, 24 Juni 2015

bagaimana caranya kita bercosplay?





Mengamati karakter adalah salah satu tips penting dalam kita ber-Cosplay. Karena seperti pengertian Cosplay itu sendiri, kita bermain peran selain berkostum. Dua hal ini adalah satu kesatuan. Jika salah satu nggak terpenuhi, maka Cosplay kita nggak ada "soul"nya ato bisa dibilang kita akan susah dan besar kemungkinan gagal memerankan karakternya dengan baik.
marsha Cosplay
1.       Latar belakang
2.       Make up dan penampilan
3.       Pendalaman karakter (akting, playing, dll)
y
a   ada lagi nih sesuatu yang bisa kalian jadikan acuan untuk karakter yang akan kamu tiru.
1.    Saya menyukai karakter tersebut
Suka pada pandangan pertama, yap, karakter animasi Jepang memang kita akui sebagi penampil karakter yang bisa dikatakan sempurna, baik dari paras wajah , rambut, armor dan weaponnya, namun banyak Cosplayer yang jatuh hati terhadap pandangan pertama pada suatu karakter. Namun perlu diingat, kita harus perlu mengetahui pribadi dan latar belakang karakter tersebut.
2. Tubuh saya sepadan dengan karakter tersebut
Beberapa Cosplayer yang menganggap cosplay itu harus perfect! pasti juga akan memikirkan postur tubuhnya, apakah saya cocok atau tidak. Namun beberapa cosplayer yang hanya sekedar having fun, masalah postur tubuh itu bukan masalah yang “serius”.
3. Biaya
Diingatkan sekali lagi, jangan sampai terjadi ” besar pasak daripada tiang “, jangan sampai gara” ingin bercosplay, jculers malah memiliki utang yang cukup besar, ya kalo bisa dibayar, kalau tidak?
4. Waktu
korban waktu dalam menjiwai karakter, dan waktu pembuatan kostum itu tidaklah singkat, lain halnya jika jculers beli online, tinggal nunggu waktu kiriman datang saja.
5. Skill
Rata-rata cosplayer sekarang sudah banyak yang memiliki skill ( keahlian ) dalam ber-cosplay, namun beberapa cosplayer perlu menambah skill mereka dengan cara belajar ke cosplayer yang lebih senior, skill di dunia cosplay ini banyak banget , contohnya : Skill dalam ber-make up, perform, improvisasi, pose , dan skill dalam membuat kostum. Ingat saja pepatah yang mengatakan ” diatas langit masih ada langit ” .
6. Tingkat percaya diri
Meningkatkan percaya diri banyak caranya, bisa saja kalian ber akting di depan cermin, atau kalian ber-akting di depan teman – teman sewaktu gath cosplay. Percaya diri juga bisa kita dapat dari orang-orang terdekat kkita, misal orang tua , pacar, tetangga, tukang bakso, dagang cat, dagang kain, semua orang ini pasti kalian pernah temui kan? ceritakan saja project kalian, mereka pasti memberi dukungan ke kalian.
7. Tingkat kesulitan pada pembuatan kostum
Untuk kerumitan kostum, kalian harus bisa membatasi keinginan kalian, memang benar ” tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini ” namun itu semua tidak berlaku jika kita tidak memiliki biaya yang cukup dalam merealisasikannya. Untuk pemula, coba dulu kostum cosplay yang simple dulu, jika merasa sudah sanggup untuk melangkah ke kostum ” DEWA ” , kalian harus sanggup untuk fokus dan menjadikannya kostum yang ” Sugoii “.
mikuu Cosplay
8. Jangan terlalu banyak menargetkan karakter untuk di Cosplay-kan
Tahun lalu kalian sudah berhasil meng-cosplay kan karakter apa saja? apakah kalian menargetkannya? Sudah pasti seorang cosplayer memiliki target untuk list cosplay nya, hanya saja coba setiap karakter dipikir 2kali sebelum dimasukkan kedalam list cosplay kalian.
9. Bahan membuat kostum
Khusus Cosplay Maker, kalian pasti sangat mempertimbangkan hal ini, seandainya kalian ingin membuat kostum dengan bahan yang tidak biasa, ada baiknya untuk mengecheck ketersedian bahan itu di lingkungan kalian, tanya harga terus kualitas juga, agar nanti tidak ada bahan yang terbuang sia-sia.
10. Partner 
Kenapa kita butuh partner? coba saja kalian perform secara solo, kurang greget  banget. diusahakan setiap cosplayer memiliki partnernya masing”, supaya jika sewaktu cosplay dari karakter anime tertentu, kalian bisa tampil berdua dan gax sendiri menampilkan karakter dari anime itu. Mempunyai partner itu juga berarti mempunayi seorrang teman atau bahkan sahabat. 

(ditulis oleh Novita Pricillia EP / 10080014173 dari : iskailkom12.wordpress.com/2013/02/20/komunitas-cosplay)

apa aja sih yang ada di komunitas cosplay itu?



cosplay Ash dan Pikachu
Tau istilah komunitas kan? komunitas itu kalo istilah sederhananya adalah kelompok, yaitu sejumlah orang yang berkumpul karena memiliki kesamaan visi. Nah, komunitas itu ada dimana? yah, komunitas itu ada di suatu waktu dan tempat dimana setiap individunya beraktifitas bersama individu lainnya yang memiliki persamaan visi tadi.

Aktifitasnya itu sendiri beraneka macam bisa berkaitan dengan visi yang di jalani atau berbeda, yang paling penting adalah bahwa setiap anggota komunitas tahu bahwa komunitas tersebut diisi oleh orang-orang yang berpikiran sama.



Lantas, aktifitas utama sebuah komunitas itu apa?
Aktifitas/ kegiatan komunitas itu terbagi atas 3 jenis:

- Gathering

- Competition

- Expo/ Pameran


GATHERING
Kegiatan ini adalah kegiatan mendasar dari sebuah komunitas, gathering itu artinya berkumpul. Disini setiap anggota komunitas bertemu dengan sesama rekan sehobi dan seminat, dan kemudian sharing pendapat tentang kondisi dan keadaan hobi yang mereka jalani. Biasanya gathering dimanfaatkan oleh orang yang baru menyukai hobi tersebut untuk belajar lebih jauh dan mendalami sebuah hobi yang baru ia sukai. Umumnya gathering itu sifatnya bebas, tidak ada aturan tegas yang membatasi. Yaaaaaah, namanya juga kumpul-kumpul...hehe

Gathering merupakan kegiatan untuk meningkatkan kuantitas sebuah komunitas.


COMPETITION
Kegiatan ini adalah langkah kedua setelah gathering, kompetisi diadakan dengan tujuan mengembangkan skill dan kualitas setiap individu, karena dengan kompetisi maka visi yang di jalani oleh setiap pelakunya tidak stagnan (mandek). Dengan kompetisi hobi tersebut berkembang secara kualitas karena banyak pelaku hobi tersebut melakukan inovasi. Tujuan kompetisi pun bukan untuk saling menjatuhkan tapi saling belajar, mengenal dan menghargai antara anggota komunitas.

Kompetisi merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sebuah komunitas.


EXPO
Kegiatan ini adalah langkah ketiga setelah kompetisi, dimana para anggota komunitas sudah memiliki pengalaman dan ilmu yang cukup untuk melebarkan visi mereka yang semua hobi menjadi sebuah hal yang sifatnya profit. Di sini setiap anggota memamerkan karya terbaik mereka untuk diperjualbelikan, kualitas yang mereka dapat dari gathering dan kompetisi diaplikasikan disini. Disini ada sebuah produk komunitas yang memiliki nilai jual.

Expo merupakan kegiatan untuk merubah sebuah hobi menjadi sebuah profesi.


Contoh: seperti sepakbola...hobi itu diawali dengan kumpul bermain bersama (gathering), kemudian bertanding antar tim (kompetisi) kemudian ada pemain bola yang di gaji untuk bermain dalam sebuah klub berdasarkan bursa transfer (expo)...

Kalo cosplayer gimana? yah, visi kita jelas, COSPLAY, maka apapun aktifitasnya tetap gak jauh dari cosplay. Kegiatan itu bisa diterapkan dalam cosplay kok, selama kita memang niat untuk itu.


Cosplay GATHERING > Yang penting kumpul, berkostum atau tidak, tujuan nya bekumpul mencari teman sesama cosplayer dan mendapat banyak hal saat berkumpul. Tidak ada standar disini, semua bisa bergabung dan memiliki suara.


Cosplay COMPETITION > Yang penting patuhi peraturannya, karena inovasi dan kreatifitas muncul saat seseorang terbatasi, aktifitas ini memiliki standar, karena itu seluruh peserta setara secara tegas, hadiah ada karena cosplayer itu dianggap sudah melewati standar.


Cosplay EXPO > Berproduksi yang terbaik, keluarkan apa yang didapat, buat orang lain tertarik dengan karya kalian, buat sebuah nilai untuk karya kalian karena tujuan kalian adalah berjualan.


(ditulis oleh Ivan Agara / 10080014172 dari : http://zhugekamiya.blogspot.com/2013/03/a-community-activity-gathering.html?m=1)

Minggu, 21 Juni 2015

cosplay, sejarah dan perkembangannya



cosplay naruto
secara singkat Cosplay berasal dari bahasa Jepang “Kosupure”. Namun orang jepang membuat istilah dari bahasa Inggris “Cosplay” yang merupakan gabungan dari kata “Costume” dan “Play”. Cosplay dapat diartikan sebagai kegiatan mengenakan pakaian beserta aksesori yang dipakai oleh tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, game, penyanyi/musisi, dan kartun. atau penjelasan lebih dalamnya adalah


istilah bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga) maupun video games. Berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Inggris Costum and Play. Pelakunya biasa disebut Cosplayer. Sebenarnya sih, cosplay bersifat universial, tidak meski melulu karakter dari Jepang. Cuman yang paling populer di Indonesia ya Cosplayer Jepang. Penyebabnya bervariasi, bisa karena dominasi komik (manga) yang kebanyakan didominasi oleh komik Jepang. Bagi penggemar film kartun, Naruto, One Piece dan Bleach adalah alasan utama. Sebenarnya banyak juga Cosplay Barat, namun menurut saya kurang cantik bagus dan sedap dipandang mata. Cosplay Jepang entah kenapa kok kebanyakan hasilnya sangat memuaskan bahkan mendekati kemiripan toko asli dalam manga ataupun film kartun. Mungkin karena si pembuat manga/film kartun itu menggambarkan wajah orang Jepang, jadinya kalo orang jepang yang meniru pasti cocok Bahkan ada seorang wanita Jepang yang memang bekerja sebagai Cosplayer dan pendesain kostum-kostum Cosplay sekaligus modelnya.

sejarah cosplay


     Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konfeksi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Halloween dan Paskah.

    Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show).[2] Di Jepang, peragaan “cosplay” pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars 2.

     Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shoujo dan film Virus.[3] Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran d?jinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
     Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan doujinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut “Tominoko-zoku” ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok “Tominoko-zoku” dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah “Tominoko-zoku” diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan “cosplay” sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.  

Sailor Moon Cosplay
     Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio T?kai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.
     Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa “ber-cosplay“. Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-koz?) yang senang memotret kegiatan cosplay.

perkembangannya



      Memasuki era 90-an sampai sekarang, Perkembangan dari industri anime(kartun jepang) dan manga(komik  jepang) yang ternyata lebih membludak dibanding komik-komik dari negara amerika. Apalagi dari amerika sendiri dalam produksi gamenya mengadaptasi bahkan hanya sedikit mengubah isi game dari jepang. Terutama pada beberapa konsol seperti Playstation 2 ataupun X-Box. industri ini secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan jumlah coslpayer. Kenapa? karena didalam anime, game dan manga itu sendiri ternyata muncul banyak pengkarakteran sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita. Lihat saja contohnya dalam game suikoden series. Pada satu seri game ini saja memiiki 108 karakter yang merupakan karakter utama yang harus didapatkan oleh karakter yang dimainkan oleh gamer. Bayangkan berapa banyak karakter yang bisa ditiru oleh para cosplayer ini. Pun dalam suatu alur cerita manga paling sedikit ada 5 karakter utama yang bisa dicontoh oleh cosplayer, semakin lama semakin banyak variasi yang bisa dicontoh oleh cosplayer dalam kegiatan mereka. belum lagi kreatifitas manusia yang membuat suatu originalitas dalam dunia cosplay, yaitu menggunakan style mereka sendiri dengan tidak terpatok pada satu tokoh anime atau manga
    Sementara di Indonesia, Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal, namun Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Tetapi saat itu belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut.Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta,  di Medan sendiri baru diadakan di 4- tahun terakhir ini dalam even bunkasai, ataupun festival-festival kecil yang tersebar di tempat-tempat tertentu.dan ini terus berkembang di kota-kota besar yang lain.
     event terupdate terbesar adalah saat para cosplayer diundang sebagai peserta dalam acara JF3(Jakarta food fashion festival) pada tanggal 22 mei 2010 lalu. banyak cosplayer yang hadir dan melakukan cosplay dengan maksimal pada saat itu. Sungguh penampilan yang menakjubkan walaupun insiden tetap terjadi-seperti halnya pada setiap acara besar yang menuntut profesionalitas.


(ditulis oleh Intan Purnama Sari /  10080014169 dari : 1. Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations. Jakarta : Elex Media Komputindo. 2. Dhiko. 2010. "cosplay Beyond Hobby Culture And Self" diakses di dhiko.blogspot.com. pada 21 / 06 / 2015, 22 :30)